Kamis, 21 November 2013

Inspirasi Lantai 2

Seperti biasa setelah maghrib berlalu, saya menyempatkan diri menyelinap keluar kamar, hanya sekedar menikmati dinginnya malam sembari memperhatikan keadaan komplek yang mulai sibuk dengan kegiatan orang-orang yang pulang dari aktifitas pagi mereka. Mas-mas keliling yang menjajakan makanannya untuk menemukan pelanggan yang ingin memanjakan lidah mereka dengan makanan-makanan yang mereka tawarkan, ibu-ibu yang pulang dari menunaikan urusan mereka dengan tuhan, anak-anak yang pergi pengajian, hingga aktifitas-aktifitas lainnya yang tidak terduga.

Lantai dua, tepatnya dibalkon lantai 2 (dua) menjadi tempat favorit bagi saya semenjak datang ditempat ini. Disini saya dapat merasakan kebebasan berfikir, menganalisa, menemukan inspirasi, bahkan kebahagian dari apa yang saya perhatikan. Terkadang saya kerap tertawa sendiri melihat kelucuan yang terjadi. Kedamainan tercipta dengan sendirinya, hiruk pikuk malam jelas terasa. Namun tak mengurangi keinginan saya untuk menikmatinya.

Dari lantai dua, saya berfikir bagaimana komplek yang sangat padat rumah serta penduduknya bisa menjadi komplek yang terkesan individual. Apakah setiap kota besar hidup dengan keluarganya sendri ? Bahagiakah mereka hidup didalam rumah besar yang memiliki pagar seperti penjara ? Tahukah mereka dengan keadaan sekeliling mereka ? Ah, semuanya hanya miskin sosial. Hidup dikota penuh penduduk tapi tak saling mengenal. Bukankan bersatu itu teguh ! Bukankah manusia merupakan makhluk sosial ! Kemana larinya sosial mereka ?.Yah, "Miskin Sosial" adalah kata yang tepat untuk komplek perumahan di salah satu bagian ibukota ini. Mereka hanya mengadalkan kecerdasan intelengsi tapi tak mennggunakan kecerdasan sosialnya. Miris memang dengan keadaan yang berbanding terbalik dengan keadaan di desa-desa. walaupun mereka hidup pas-pasan tapi kebahagiaan tercipta begitu damai.

Lantai dua, inilah tempat saya memahami keadan yang terjadi. Kadang hal lucu juga sering saya temui.  Mulai dari pedagang keliling yang menjajakan makanannya dengan suara tidak jelas berteriak menawarkan makanannya. Saya sering tertawa geli, berfikir sadarkah para pedagang tesebut bahwa apa yang diteriaknya tidak jelas ? Berniatkan mereka menjualkan makanannnya ? karena, pernah suatu ketika rekan kostan saya keluar kamar hendak membeli makanan dari pedagang keliling, tetapi sang pedagang sudah sampai di penghujung komplek dengan kecepatan jalannya yang melebihi kecepatan speedy (lah!). yah, ini merupakan hal lucu bagi saya.

Dan dari lantai dua inilah saya terinspirasi membuat tulisan mengenai keadaan disekitar saya. awalnya tulisan ini ditulis tepat dibalkon favorit saya, tapi karena gema adzan isya memanggil saya, mengharuskan saya masuk kedalam kamar, guna menunaikan urusan dengan tuhan saya. Alhasil tulisan ini saya selesaikan dikamar pada hari berikutnya, tapi tetap dilantai dua.

Rabu, 20 November 2013

Kesadaran di Kamis Pagi

Jam menunjukkan pukul 05.44 menit ketika saya terbangun oleh suara teriakan seseorang yang meneriaki copet diluar sana. Dengan enggan saya bangkit menuju kamar mandi membasuh wajah untuk mendapatkan kesegaran sesaat. Saya masih berfikir bahwa suara teriakan tadi merupakan bagian dari potongan-potongan mimpi saya. Dan tanpa ingin menganalisa lebih jelas, saya membangunkan rekan sekamar saya untuk bersiap menyelesaikan aktifitas paginya dan bersegera kekantor.

Seperti biasanya, aktifitas pagi saya sebagai pengangguran sarjana muda, yang selama beberapa hari terakhir menyelinap dikehidupan rekan sekolah saya dulu, tidak lain adalah membersihkan segala yang berhubungan dengan tempat tidur dan mempersiapkan air hangat untuk rekan saya. Tepat pukul 06.45 rekan saya telah menyelesaikan hasratnya membersihkan diri, serta berdandan ala selebritis (beuh !) dan bersiap kekantor. Sebelum ia berangkat, ia sempat bertanya, apakah saya mendengar suara teriakan seorang perempuan yang meneriaki copeeet ! coopet...
karna pertanyaan ini, saya kembali memutar otak dan berfikir, berarti teriakan tadi bukan dari bagian kepingan-kepingan mimpi saya ! saya lantas mengiyakan. dan menjelaskan, bahwa saya fikir saya sedang dalam pengaruh mimpi disaat mendengar teriakan tersebut. dan ini merupakan kesadaran pertama saya di kamis pagi ini.

Setelah rekan saya berangkat menuju kantornya, sayapun menunaikan hasrat saya untuk segar seutuhnya, saya langsung menuju kekamar mandi dan membersihkan diri, karna menurut saya mandi pagi adalah suatu keharusan bagi saya walaupun status saya saat ini pengangguran sarjana muda yang tidak memiliki kegiatan dan aktifitas yang pasti. Selama mandi saya terus berfikir, menyusun rencana-rencana yang akan saya kerjakan hari ini, agar hari saya lebih baik dari hari kemarin dan tidak semakin membosankan. Dalam keadaan masih mandi, tanpa sadar saya menuangkan shampo ke-spon mandi dan bukan menuangkan sabun mandi, saat itu saya tersadar kembali, mungkin ini efek dari keasikan saya memikirkan rencana kedepan, atau istilah lainnya "Kebanyakan Melamun".

Semua aktifitas bersih membersihkan telah saya tunaikan, dan saatnya saya memanjakan lidah saya dan memenuhi hasrat perut saya untuk segera diisi. Awalnya saya berniat untuk mencoba nasi uduk di ujung jalan, hal ini juga karena tempatnya yang tidak terlalu jauh dari kostan teman saya. Namun ketika saya sampai ditempat itu, Buk de yang berjualan mengatakan dengan bangga bahwa semua telah habis. Dengan rasa sangat lapar dan sangat kecewa, saya kembali kekostan, memutuskan untuk menyiapkan air hangat dan membuat secangkir susu hangat. Jadilah teman sarapan saya pagi ini hanya dengan secangkir susu hangat tanpa ditemani apapun.

Untuk ketiga kalinya saya sadar kembali bahwa jika saya menginginkan sesuatu maka saya harus segera bertindak, jika tidak maka kecewa yang akan saya peroleh. Dalam istilah kepribahasaan "Bangun Siang, Rezeki di Patok Ayam".

Kembali Mencoba

Setelah sekian lama menghilang dari dunia per-blog-an, akhirnya saya tersentuh kembali untuk menyentuh blog yang telah lama saya tinggalkan  ini. Blog yang ketika saya temui telah usang, telah dimakan rayap dan dipenuhi debu serta sarang laba-laba (buku kali ya ! ) bahkan pasword-nya tidak bisa saya temui. Namun pada akhirnya, setelah mengotak-atik sana sini dan mencoba apa yang bisa dicoba saya mendapakan kembali blog saya. Saya kembali mengatur semua unsur yang ada dblog saya. menurut saya saatnya hal baru harus saya lakukan berhubung saat ini saya sudah tidak disibukkan lagi dengan segudang aktivitas kampus, karena memang saya sudah tidak kuliah lagi dengan kata lain saya sudah didepak dari kehidupan kampus semenjak 21 september 2013 lalu seiring dengan graduation saya.
yap, saya telah sarjana dan masih belum berminat untuk melanjutkan kedunia kerja. Oops, tapi bukan karena saya tidak mencoba, saya telah mencoba mengikuti PNS yang di idamkan banyak orang, melamar pekerjaan yang telah ditawarkan dosen kampus saya dulu, melamar pekerjaan di suatu peusaahaan yang melenceng dari jalur jurusan saya hingga dipanggil untuk wawancara. Semua telah saya coba untuk menyakinkan hati saya, tapi tetap saja hati saya belum benar-benar terpaut untuk bekerja. Pada akhirnya saya lebih memilih menjadi salah satu pengangguran sarjana muda di Indonesia ( karena saya telah memiliki kartu kuning ) jadi ini tidak ada hubungannya dengan judul di atas, "kembali mencoba".
 Sebagai seorang pengangguran sarjana muda, saya berfikir untuk kembali menekuni hobi saya dalam menulis, setidaknya akan membantu menghilangkan kebosanan saya dalam menjalani kehidupan tanpa aktifitas yang pasti. Serta akan menyenangkan apabila dapat mengerjakan sesuatu pekerjaan yang disenangi. Oleh karena itulah saya mencoba menghadirkan kembali blog yang telah hilang dimakan waktu. kembali mencoba bukan masalah kan ! asalkan hal itu menyenangkan dan tanpa unsur paksaan.
Begitu juga dalam menjalani hidup, mencoba sesuatu yang telah gagal dilakukan sebelumnya bukanlah hal yang memalukan, tetapi sebagai semangat dalam meraih yang lebih baik.
So, life is beautiful, nikmati saja apa yang terjadi, baik atau buruknya dan jangan pernah takut untuk kembali mencoba.