Rindu pernah bertahan pada suatu
hubungan, walaupun rindu harus tersakiti. Rindu tidak pernah marah akan
keadaan, yang rindu tahu dalam hubungan tersebut, ia hanya semakin rindu akan
sosok tersebut. Sosok yang menurut rindu tak seharusnya ia ingat, sosok yang pada
akhirnya membekukan rindu.
Rindu membeku, mungkin ungkapan yang
tepat menggambarkan rindu yang sebenarnya. Bagaimana tidak, rindu berubah
menjadi diam, bungkam tanpa sepatah kata. Walaupun sosok itu selalu muncul di
permukaan hatinya, tetap saja rindu diam seolah membisu, menutup hati dan
fikirannya akan sosok tersebut dan pada akhirnya rindu sesak, rindu berteriak,
rindu menangis dan rindu tak mampu menahan tumpukan-tumpukan rindu yang semakin
menggunung. Namun semakin terlukanya rindu, rindu tetap memilih diam membeku
bersembunyi dibalik hati yang berpura-pura tersenyum. Karna rindu tahu rindu
salah. Rindu salah menyukai sosok tersebut. Rindu salah mencintai teramat pada
sosok tersebut. Dan rindu tahu, sosok tersebut sudah memiliki rindu yang lain.
Rindu diam, tak menumpahkannya kepada
siapapun, dan bilamana rindu muncul, ia tetap rindu yang tersimpan rapi disudut
hati yang terluka dan menguncinya rapat-rapat.
Bandung, 11 januari 2015
Bandung, 11 januari 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar