Minggu, 11 Januari 2015

Rindu salah



Rindu pernah bertahan pada suatu hubungan, walaupun rindu harus tersakiti. Rindu tidak pernah marah akan keadaan, yang rindu tahu dalam hubungan tersebut, ia hanya semakin rindu akan sosok tersebut. Sosok yang menurut rindu tak seharusnya ia ingat, sosok yang pada akhirnya membekukan rindu.
Rindu membeku, mungkin ungkapan yang tepat menggambarkan rindu yang sebenarnya. Bagaimana tidak, rindu berubah menjadi diam, bungkam tanpa sepatah kata. Walaupun sosok itu selalu muncul di permukaan hatinya, tetap saja rindu diam seolah membisu, menutup hati dan fikirannya akan sosok tersebut dan pada akhirnya rindu sesak, rindu berteriak, rindu menangis dan rindu tak mampu menahan tumpukan-tumpukan rindu yang semakin menggunung. Namun semakin terlukanya rindu, rindu tetap memilih diam membeku bersembunyi dibalik hati yang berpura-pura tersenyum. Karna rindu tahu rindu salah. Rindu salah menyukai sosok tersebut. Rindu salah mencintai teramat pada sosok tersebut. Dan rindu tahu, sosok tersebut sudah memiliki rindu yang lain.
Rindu diam, tak menumpahkannya kepada siapapun, dan bilamana rindu muncul, ia tetap rindu yang tersimpan rapi disudut hati yang terluka dan menguncinya rapat-rapat.


 
Bandung, 11 januari 2015
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar